Friday 10 June 2011

Mencari Keringat dengan Sensor Gerak Kinect

Jakarta - Microsoft masih belum memberi kepastian soal kapan Kinect masuk ke pasar game Indonesia. Namun bagi Anda yang penasaran, sudah bisa kok menjajal kemampuan kendali sensor yang ditanamkan pada konsol game Xbox tersebut, gratis pula.

DetikINET sendiri sudah merasakan sensasi Kinect, tepatnya di booth Microsoft dalam ajang International Communication Expo and Conference 2011 yang berlangsung hingga Minggu (12/6/2011).

Kinect adalah alat tambahan untuk konsol Xbox 360. Sensor gerak, kamera dan mikrofon ini memungkinkan kendali game melalui gerakan dan suara. Sehingga memainkannya pun cukup memberi nuansa berbeda kala ngegame.

Tak ada perangkat yang dipegang user untuk memainkan Xbox beserta Kinect. Yang diperlukan hanyalah ruangan yang cukup agar pengguna bisa leluasa berekspresi.

Pertama-tama, user berdiri di hadapan layar televisi yang sudah terpasang Xbox dan Kinect. Jarak yang direkomendasikan sekitar 1-1,5 meter dari televisi yang di atasnya terpasang Kinect sebagai penangkap sensor.

Jika jarak pengguna kurang sesuai, maka secara otomatis di layar televisi akan muncul keterangan yang akan mengintruksikan user untuk sedikit lebih maju atau mundur agar lebih pas ditangkap sensor.

Setelah jarak sesuai, user kini siap beraksi dan animasi yang menggambarkan user sudah terpampang di hadapan layar. Permainan yang dijajal detikINET kebetulan berkisah tentang para penyelam yang berlindung di dalam kapal kaca dan harus berhadapan dengan serbuan ikan-ikan laut.

Dalam game tersebut, user diharuskan menambal retakan-retakan dari kaca di kapal yang diserang gerombolan ikan, agar kebocoran yang terjadi tidak bertambah parah.

Nah, di sinilah sensasi Kinect dimulai. Gamer harus menggerakkan tangan, kaki, bahkan kepalanya untuk menjalankan misi di game tersebut. Jika diperlukan gamer pun harus menunduk dan melompat, yang pastinya bisa cukup menguras keringat. Intinya, semua tubuh dipaksa untuk bergerak oleh Kinect.

Entah karena belum terbiasa atau setting sensornya yang disesuaikan demikian, sensitivitas sensor yang dirasakan detikINET sulit dikendalikan. Oke lah jika kita coba mengangkat tangan ataupun menggerakkan kepala sekalipun, animasi di gambar dapat segera mengikuti.

Namun ketika kita mencoba membidik point-point yang lebih detail atau yang membutuhkan keakuratan tertentu, navigasi yang berjalan masih agak sulit 'dijinakkan'.

Terlepas dari itu, Kinect benar-benar menawarkan sensasi ngegame yang lebih segar. Berbeda dengan Nintendo Wii yang gerakan user dibatasi oleh Wiimote, yang biasanya lebih mengandalkan gerakan tangan sesuai kontroler tersebut digenggam.

Masih belum jelas kapan Microsoft akan mendatangkan Kinect di Indonesia. Namun sejauh ini Kinect dilaporkan telah terjual hingga 10 juta unit. Ini merupakan salah satu produk untuk konsumen terlaris dari Microsoft.

No comments:

Post a Comment